Sejumlah Negara Tertarik Adopsi Program PNPM

Selasa, 21 MEI 2013

IEC.KEPRI

IEC.KEPRI

JAKARTA – Sejumlah negara asing menyatakan ketertarikannya dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Bahkan mereka berminat mengadopsi program tersebut untuk diterapkan di negaranya masing-masing.

Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kementerian Dalam Negeri, H.Tarmizi A Karim, salah satu daya tarik PNPM yang ada, karena program tersebut menonjolkan adanya keikutsertaan masyarakat. Dimana setiap masyarakat benar-benar dilibatkan dalam upaya pemberdayaan yang ada.

“Selama ini banyak program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh sejumlah pemerintahan namun programnya berasal dari pemerintah. Tapi untuk PNPM, formatnya itu dana memang dari pemerintah, tapi juga ada yang dari masyarakat. Programnya pun tak turun dari atas, tapi program yang hendak dilakukan, dibicarakan terlebih dahulu. Dan masyarakat benar-benar dilibatkan,” ujarnya saat membuka seminar ke-28 Centre on Integrated Rural Developmnet for Asia and The Pacific (CIRDAP), Tahun 2013, di Jakarta, Senin (20/5).

Hal-hal inilah menurut Tarmizi, yang membuat mengapa program PNPM cukup menarik minat sejumlah negara-negara di Asia Pasifik yang tergabung dalam CIRDAP. Namun begitu, dibalik ketertarikan tersebut, pemerintah menurut Tarmizi, ke depan masih akan melakukan terobosan dengan mengadopsi sistem yang diterapkan India dan Bangladesh. Program pemberdayaan masyarakat di dua negara tersebut menurutnya relatif relatif lebih berhasil. “Tapi yang akan diadopsi itu terkait model penyelenggaraan pelatihan dan dan transparansi-nya,” ujarnya.

Karena itu pada pertemuaan CIRDAP selanjutnya, tiap-tiap negara peserta menurut Tarmizi akan melakukan kajian dan saling tukar pengalaman dalam upaya pemberdayaan masyarakat di egara masing-masing. “Ini sangat penting karena CIRDAP ini kan lembaga regional beranggotakan 15 negara. Nah tujuan keberadaannya juga untuk mengatasi secara bersama-sama dalam upaya meningkatkan pembangunan desa terpeadu dan penanggulangan kemiskinan,” katanya.(gir/jpnn)

Sumber : http://m.jpnn.com/

Taken From : http://pnpm-mandiri.org

PRESS RELEASE PNPM MANDIRI PERDESAAN; TINGKATKAN SINERGITAS DAN KOORDINASI

IEC.KEPRI

IEC.KEPRI

Tanjung Pinang, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) Kepulauan Riau melakukan Rapat Koordinasi terkait peningkatan sinergiritas dan koordinasi pelaksanaan Program PNPM Mandiri Perdesaan di Provinsi Kepulauan Riau. Rakor dimaksud diselenggarakan dari tanggal 21 s/d 24 Mei 2013 bertempat di Hotel Confort, Tanjung Pinang.

Rakor yang rencananya dibuka oleh Kepala BPMD Provinsi Riau, Bapak Buralimar tersebut mengangkat Tema “Penetapan Kinerja Program Melalui Pencapaian Target KPImengingat bahwa pengukuran kinerja itu bisa melalui alat ukur bernama Key Peformence Indicator yang tentunya ini akan mengukur sejauh mana penerapan ataupun kinerja PNPM Mandiri Perdesaan ditengah-tengah Masyarakat. Selain Pembukaan dan Pengarahan dari Kepala BPMD Provinsi Kepulauan Riau, juga akan di hadiri oleh Team Leader dari Regional Management Consultant I ( RMC I) PNPM Mandiri Perdesaan Bapak Ismail A. Zainuri.

Selain dibuka oleh Kepala BPMD Provinsi Kepulauan Riau, Rapat Koordinasi ini diikuti oleh Kabid Perencanaan, Perekonomian dan Sosial Budaya  Bappeda Provinsi Kepulauan Riau, Kabid Inspektur Pembantu Bidang IV dari Inspektorat dan Kabid Promkes dan Kesga dari Dinas Kesehatan Provinsi Kepualauan Riau. Selain itu juga hadir selaku perwakilan dari Regional Management Consultan I (RMC I) PNPM Mandiri diantaranya adalah Koordinator Provinsi Marihot T. Sigalingging, Spesialis HRD bapak Andri Yudi, Spesialis managent information System oleh Teddy Saptadi, Sprsialis SP2M Ahmad Rabin Taim, Yurnalis selaku Spesialis Training, Budiono selalu spesialis Finacial Management Support, Sahala O. Sibarimbing selalu Spesialis Infrastruktur dan yang terakhir Assyari Abdullah selaku Information, Education and Communication Specialist yang baru dimobilisasi per satu mei kemarin.

Dari Perwakilan Kabupaten Sendiri akan diwakili oleh Pjo Kab (Penanggung Jawab Operasional Kabupaten), Fasilitator Kabupaten, Fasilitator Teknik dan Fasilitator Keuangan dari setiap Kabupaten yang ada di wilayah hukum Kepulauan Riau.

Rakoor ini adalah momentum untuk melakukan follow up terhadap Hasil Regional Workshop PNPM Mandiri Perdesaan yang membahas tentang capaian yang harus dicapai secara nasional dan semuanya itu tertuang dalam Key Performance Indocator yang dilaksanakan bulan April kemaren bertempat di  Hotel Virgo Batam,ujar Marihot selaku Koordinator Provinsi . Selain mengacu kepada konsep Key Performance Indicator dalam rakor ini juga akan dibahas mengenai langkah-langkah strategis Pengembangan dan pelestarian Program yang ada di Masyarakat dan juga tak luput membahas permasalahan-permasalahan apa yang sedang dihadapi oleh Tim Fasilitator yang ada di tengah-tengah masyarakat dan Strategi Capacity building baik untuk Fasilitator maupun untuk masyarakat  [ IEC Kepri ]

Info Lebih Lanjut :

Assyari Abdullah

Information, Education and Commucation Specialist

(IEC Specialist) PNPM Mandiri Kepulauan Riau.

Ph. 085272037599

Email : assyariabdullah@gmail.com; iec.kepri@gmail.com

Blog, http://www.pnpmmandirikepri.wordpress.com

WORD VERSION, Download : PRESS RELEASE PNPM MANDIRI KEPRI-RAKOR MEI 2013

Provinsi Kepri Kucurkan Rp.7,26 M Ke Anambas

LOGO PNPM MANDIRILaporan Tribun Batam, Iman Suryanto
TRIBUNBATAM, ANAMBAS – Guna mempercepat dan meningkatkan kapasitas pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa, Pemerintah Provinsi Kepri melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mengucurkan dana hingga Rp.36,617 Miliar untuk Kabupaten/Kota dalam bentuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP).

Dari jumlah tersebut Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) mendapatkan jatah sebanyak Rp.7,267 Miliar di tahun 2013, dengan jumlah perincian Rp.2,727 Miliar bersumber dari APBD dan Rp.4,540 Miliar bersumber dari APBN.

Dan jumlah tersebut terbilang meningkat di bandingkan pada tahun 2012 yang hanya sebesar Rp 6 Miliar yang terdir dari Rp.2,727 Miliar bersumber dari APBD dan Rp.3,272 Miliar dari APBN.

Hal tersebut diungkapkan oleh Buralimar, Kepala Biro Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kepri beberapa waktu lalu ke Tribun.

“Dana yang telah dikucurkan pemerintah pusat dan daerah ini dimanfaatkan untuk membiayai berbagai kegiatan PNPM-MP yang tersebar di wilayah kecamatan dan desa Kepulauan Anmbas,” terangnya.

Baik dalam bentuk program fisik, tambahnya, non fisik berupa dana simpan pinjam khusus perempuan (SPKP) maupun program generasi sehat dan cerdas.

Seperti perbaikan tambatan dermaga laut, betonisasi jalan di tingkat desa dan dusun, pembuatan gedung serba guna, pembuatan tembok penahan tanah, pembuatan gedung posyandu, hingga pembuatan taman kanak-kanak.

“Untuk setiap pelaksanaan pembangunannya tetap kita pantau dan harus memenuhi kriteria dan membutuhkan data pendukung kelengkapan administrasinya,” tambah Buralimar.

Program PNPM-MP yang merupakan pengembangan dari Program PPK ini,tambahnya, bertujuan mengentaskan masalah kemiskinan diIndonesia. Mengingat permaslahan kemiskinan di Indonesia, khususnya di Anmbas dapat dilihat dari tiga pendekatan yakni kemiskinan alamiah, struktural dan kesenjangan antarwilayah.

“Pendekatan penanggulangan masalah kemiskinan ini harus menggunakan pendekatan multi disiplin yang berdimensi pemberdayaan. Masyarakat juga didorong untuk terlibat aktif dalam setiap tahapan perencanaan progam ini,” kata pria penyuka olahraga sepakbola ini.

Untuk itu, Ia ujuga meminta dan mengharapkan agar penerima bantuan di setiap desa yang nantinya akan diserahkan kepada Camat dan kepala desa atau kelurahan tersebut, agar bisa serius dalam memanfaatkan dana ini untuk pembangunan desanya. Mengingat program ini merupakan salah satu upaya untuk mempercepat penanganan masalah kemiskinan.

“Dalam upaya itu, masyarakat diberdayakan. Mereka sendiri yang merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, memanfaatkan. Serta menjaga aset-aset yang sudah ada ini,”tutupnya.

Editor : imans_7811